PENGERTIAN FUNGSI DAN TUJUAN PARTAI POLITIK
MUHAMMAD ASMAN., S.E, M.M |
PENGERTIAN FUNGSI DAN TUJUAN PARTAI POLITIK
Oleh : Muhammad Asman
Masyarakat
sebagai unsur utama dalam sebuah Negara demokrasi memiliki peranan yang sangat
penting. Salah satu peranan masyarakat dalam Negara demokrasi adalah
partisipasi masyarakat dalam politik dalam hal ini pemilihan umum. Masyarakat
memiliki peran yang sangat kuat dalam proses penentuan eksekutif dan legislatif
baik di pemerintah pusat maupun daerah. Oleh karena itu perlu pendidikan
politik yang harus diketahui oleh masyarakat agar pada saat pelaksaan pemilihan
umum masyarakat tidak asal pilih dan hanya ikut-ikutan saja. Pendidikan politik
yang baik akan menciptakan masyarakat yang cerdas sehingga masyarakat akan
dapat memilih dengan baik pemimpin mereka. Dengan demikian keinginan dan
harapan masyarakat dapat dilaksanakan oleh pemerintah melalui kebijakannya.Berikut
uraian singkat mengenai partai politik dan visi misi DPC-PKB Bungo ;
Sejarah singkat partai
politik
Partai politik
merupakan sarana bagi warga Negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam
proses pengelolaan Negara. Dewasa ini partai politik sudah sangat akrab di lingkungan
kita. Sebagai lembaga politik, partai bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada.
Kelahirannya mempunai sejarah cukup panjang meskipun belum cukup tua. Bisa
dikatakan partai politik merupakan organisasi yang baru dalam kehidupan
manusia, jauh lebih muda dibandingkan organisasi Negara dan
dia baru ada di Negara modern (Budiardjo, 2009:397).
Partai politik
pertama lahir di Negara-negara eropa barat. Dengan meluasnya gagasan bahwa
rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam
proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang
menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah dipihak lain.
Dengan demikian Partai politik memiliki peran yang cukup besar dalam proses
pelaksanaan pemilu dimana parpol merupakan peserta pemilu dalam pesta demokrasi
yang notabene sebagai wakil daripada aspirasi masyarakat.
Pengertian partai
politik
Partai politik
berangkat dari anggapan bahwa dengan membentuk wadah organisasi mereka bisa
menyatukan orang-orang yang mempunyai pikiran serupa sehingga pikiran dan
orientasi mereka bisa dikonsolidasikan. Dengan begitu pengaruh partai politik
dapat menjadi lebih besar dalam proses pembuatan dan pelaksanaan sebuah keputusan
atau kebijakan.
Banyak definisi
tentang partai politik, baik secara umum maupun pendapat-pendapat dari para
ahli, sebagai misal partai politik adalah organisasi yang bertujuan untuk
membentuk opini publik dikemukakan oleh Seilere (Firmanzah 2008:66). Lain
dengan pengertian politik secara umum, partai politik adalah suatu kelompok
yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai nilai dan cita-cita yang
sama tujuannya untuk memperoleh kekuasaan politik serta merebut kekuasaan
politik.
Menurut Miriam
Budiardjo (2009:403) partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
Tujuan kelompok itu ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik (biasanya) dengan cara konstitusional untuk melaksanakan
programnya.
Sementara itu
Carl J. Friedrich dalam Budiardjo (2009:404) menuliskan bahwa partai politik
adalah sekelompok orang yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut
atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pemimpin partainya
yang berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya
kemanfaatan yang bersifat idiil serta materil. Sementara itu Sigmun Neumann
berpendapat bahwa partai politik adalah organisasi dari aktifitas-aktifitas
politik yang berusaha untuk menguasaikekuasaan pemerintahan serta merebut
dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan
lain yang mempunyai pandangan yang berbeda. Menurut Neumann, partai politik
merupakan perantara yang besar yang menghubunglkan kekuatan-kekuatan dan
ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi.
Fungsi
partai politik
Secara
umum Prof. Miriam Budiardjo (2009:405) partai politik mempunyai 4 fungsi yaitu:
Sarana
Komunikasi Politik
Partai
menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat. Partai melakukan
penggabungan kepentingan masyarakat (interest aggregation) dan merumuskan
kepentingan tersebut dalam bentuk yang teratur (interest articulation). Rumusan
ini dibuat sebagai koreksi terhadap kebijakan penguasa atau usulan kebijakan
yang disampaikan kepada penguasa untuk dijadikan kebijakan umum yang diterapkan
pada masyarakat
Sarana
Sosialisasi Politik
Partai
memberikan sikap, pandangan, pendapat, dan orientasi terhadap fenomena
(kejadian, peristiwa dan kebijakan) politik yang terjadi di tengah masyarakat.
Sosialisi politik mencakup juga proses menyampaikan norma-norma dan nilai-nilai
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bahkan, partai politik berusaha
menciptakan image (citra) bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum. Selain itu
partai politik merupakan faktor penting dalam terbentuknya budaya politik
(politic culture) suatu bangsa.
Suatu
definisi yang dirumuskan oleh ahli sosiologi politik M. Rush dalam Budiardjo
(2009:407), sosiologi politik adalah proses yang melaluinya orang dalam
masyarakat tertentu belajar mengenal sistem politiknya. Proses ini sedikit
banyak menentukan persepsi dan reaksi mereka terhadap fenomena politik.
Sarana
Rekruitmen Politik
Partai
politik berfungsi mencari dan mengajak orang untuk turut aktif dalam kegiatan
politik sebagai anggota partai. Fungsi ini berkaitan erat dengan masalah
seleksi kepemimpinan, baik pemimpin internal partai maupun kepemimpinan
nasional yang lebih luas. Setiap partai pada umumnya memerlukan kader yang
berkualitas, karena hanya dengan kader yang berkualitas sebuah partai akan
menjadi partai yang mempunyai kesempatan lebih besar untuk mengembangkan diri,
dengan demikian partai tidak akan kesulitan dalam menentukan pemimpinnya
sendiri.
Sarana
Pengatur konflik (conflict management)
Di
tengah masyarakat terjadi berbagai perbedaan pendapat, partai politik berupaya
untuk mengatasinya. Namun, semestinya hal ini dilakukan bukan untuk kepentingan
pribadi atau partai itu sendiri melainkan untuk kepentingan umum. Potensi
konflik selalu ada di setiap masyarakat, apalagi di masyarakat yang bersifat
heterogen. Disinilah peran partai politik diperlukan untuk membantu
mengatasinya atau paling tidak dapat mengatur sedemikian rupa sehingga akibat
negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin. Pada tataran yang lain pendapat
Arend Lijphart dalam Budiardjo (2009:409), menurutnya perbedaan-perbedaan atau
perpecahan ditingkat massa bawah dapat diatasi oleh kerja sama diantara
elit-elit politik. Padahal fungsi Partai Politik salah satunya adalah sebagai
alat artikulasi kepentingan rakyat. Untuk menciptakan Partai Politik yang
efektif dan fungsional diperlukan adanya kepercayaan yang penuh dari rakyat.
Tanpa dukungan dan kepercayaan rakyat, Partai Politik akan terus dianggap
sebagai pembawa ketidakstabilan politik sehingga kurang berkah bagi kehidupan
rakyat.
Visi dan Misi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cabang
Bungo
VISI
Terwujudnya masyarakat Bungo berkualitas dalam berbangsa dan bernegara ,
berideologikan Pancasila, berlandaskan Iman dan Taqwa.
MISI
1. Melaksanakan pendidikan politik untuk internal
partai / kader dan masyarakat luas
2. Membangun Kerjasama dengan Pondok Pesantren
3. Menjalin dan Membangun kerjasama dengan Perguruan Tinggi
4. Menjalin Komunikasi dengan Pemerintah
5. Menjalin dan Membangun kerjasama dengan perangkat
desa, lembaga, dan tokoh yang ada di pedesaan
6. Menjalin Komunikasi dengan Partai Politik
TUJUAN
JANGKA PENDEK
Dikenalnya Partai Kebangkitan Bangsa Cabang Bungo
Secara Merata di Kabupaten Bungo
JANGKA MENENGAH
Partai
Kebangkitan Bangsa Cabang Bungo dapat berkontribusi secara optimal dalam
memperjuangkan hak dan kepentingan masyarakat.
TUJUAN JANGKA
PANJANG (5 TAHUN)
2019 Partai
Kebangkitan Bangsa Cabang Bungo masuk ke dalam 3 besar sebagai partai unggulan
masyarakat Bungo.
PROGRAM KERJA
1. Pendidikan
Politik
2. ‘Aswaja’
3. Penyuluhan,
Pelatihan, Pendapampingan Masyarakat.
4. Fasilitas
Umum
5. Kaderisasi
Referensi ;
Ø Budiardjo, Miriam.2009.Dasar-Dasar Ilmu Politik.Jakarta.PT. Gramedia
Pustaka Utama
Ø Renstra DPC-PKB Bungo
Ø Sumber Lain relevan
Komentar
Posting Komentar